Beberapa hari ini, saya membuat beberapa batch sabun untuk suvenir pertunangan.
Proyek ini sangat pribadi. Terlihat dari bentuknya yang beraneka rupa. Seperti hati saya yang bergejolak dengan berbagai perasaan. Karena yang akan bertunangan adalah adik kandung saya sendiri.
Seperti biasanya, sabun-sabun ini dibuat dari minyak kelapa dan santan kelapa. Ditambahkan Lavender fragrance oil yang manis dan segar.
Sebenarnya tidak ada nuansa warna tertentu untuk momen ini. Tapi secara tidak sengaja saya membuatnya dominan warna biru dan pink, warna kesukaan adik saya dan kekasihnya.
Kali ini saya bereksperimen dengan soap dough dan menjadikannya embeds. Soap dough yang saya siapkan ini dibuat dari minyak zaitun, minyak kelapa, minyak jarak, dan lemak shea. Tiga hari setelah pembuatan adonan soap dough, saya baru bisa mulai membentuknya.
Sebagai pemula soap dough, saya melakukan hal yang sederhana dan paling mudah. Yaitu membentuk bola-bola. Karena adonan tidak diberi warna, maka bola-bola ini ‘dicat’ menggunakan mica powder.
Setelah embeds selesai disiapkan, saya baru bisa membuat adonan sabun utamanya. Seperti biasa, resep dasarnya adalah minyak kelapa dan santan kelapa. Saya menambahkan bubuk alpukat untuk mengambil manfaatnya yang melembapkan kulit.
Sabun dengan aroma lembut mawar ini punya penggemar sendiri. Pewarna alami French rose clay dan arang aktif memberikan daya tarik tersendiri pada sabun batangan ini.
Kali ini, saya menambahkan siluet kucing sebagai embeds pemanis.
Minyak atsiri pepermin secara alami mampu membersihkan kulit dengan baik karena sifat bawaannya yang antiseptik dan antibakteri. Memberikan efek dingin yang meredakan radang karena jerawat, serta mampu mengurangi nyeri otot setelah berkegiatan seharian.
Aroma pepermin yang segar dan sedikit manis dapat mengurangi rasa mual dan pusing.
Sabun mint termasuk varian yang ada sejak awal kiprah Kippabuw karena minyak atsiri pepermin adalah salah satu minyak atsiri yang harganya terjangkau dan manfaatnya luas. Aroma pepermin pun disukai oleh kebanyakan orang, sehingga sabun ini sering menjadi pilihan aman ketika bingung dihadapkan pada banyak varian sabun.
Kali ini, saya mengkreasikannya sebagai sabun pemandangan dengan teknik embeds.
Masih sejalan dengan konsep ‘Food for Beauty’, saya membuat sabun menggunakan beras. Karena di rumah kami mengonsumsi beras merah, maka yang saya pakai adalah air beras merah yang didapatkan ketika memasak nasi untuk kami konsumsi. Saya pede saja karena kami mengonsumsi beras merah organik hasil kerja keras petani Indonesia.
Namun saya sering kelupaan mengambil air beras ketika sedang memasak nasi. Karena itu, saya sering kehabisan stok sabun beras ini. Lalu saya menemukan ekstrak beras di vendor bahan baku saya. Cairan ini biasa ditambahkan ke dalam produk perawatan kulit seperti toner atau pelembap. Saya terpikir untuk menambahkannya pada sabun yang saya bikin. Prosesnya tidak berjalan mulus karena pada awalnya saya salah perhitungan.
Setelah belajar dari kesalahan, kini saya sudah menemukan resep sabun beras yang bisa diandalkan. Bahkan sabun ini lantas menjadi salah satu favorit saya dan pelanggan.
Penambahan ekstrak beras membuat busa sabun terasa lebih lembut. Bagi saya pribadi, pengalaman mandi jadi terasa memanjakan kulit. Apalagi setelah keringatan seharian diterpa cuaca panas khas suburban Tangerang. Beras sendiri bermanfaat menjinakkan jerawat pada kulit, juga mampu membantu meringankan eksim. Selain itu juga dapat menenangkan kulit yang iritasi, biasanya karena alergi, serta meredakan gangguan kulit akibat terbakar sinar matahari.
Minyak atsiri ekaliptus adalah salah satu minyak atsiri yang wajib selalu ada di dekat saya. Ketika bepergian pun yang saya pilih untuk dibawa adalah minyak atsiri ini. Sejak bayi, anak saya terbiasa mandi dan keramas pakai sabun cair yang ditambahkan minyak atsiri ekaliptus. Setelah bermain hujan atau ketika kondisi tubuh sedang kurang fit karena perubahan cuaca, saya mengoleskan minyak atsiri ini di telapak kaki dan di perut. Hasilnya, anak saya bisa tetap menikmati perjalanan tanpa mengalami gangguan kesehatan yang berarti.
Minyak atsiri ekaliptus merupakan antibakteri alami. Saya percaya, sifat ini dapat membantu masalah bau badan karena bakteri di kulit. Aromanya yang sejuk segar pun membuat suasana hati menjadi lebih tenang. Dan ternyata ekaliptus dapat meredakan kulit yang terbakar sinar matahari juga.
Ekaliptus tidak terlalu pedas seperti pepermin, karena itu dapat menjadi pilihan bagi anak-anak.
Pandemi COVID-19 memaksa kebanyakan kita untuk di rumah saja. Saya yang ibu rumah tangga dan punya anak usia sekolah dasar pun memilih untuk menunda bepergian keluar rumah jika bukan untuk urusan yang sangat penting.
Tidak perlu berjibaku dengan kepadatan lalu lintas pinggiran Jakarta, saya jadi punya banyak waktu lebih. Saya memanfaatkannya dengan mempelajari lebih dalam teknik-teknik membuat sabun. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah landscape soap, atau sabun pemandangan. Saya memutuskan untuk mencoba membuatnya dengan pengeruk adonan yang dibuat dari kardus.
Untuk teknik ini, diperlukan sabun yang cepat mengental. Itu sebabnya saya memilih sandalwood fragrance oil dikombinasikan dengan minyak atsiri tea tree. Biasanya perpaduan ini membuat saya harus gedubrakan ketika bikin sabun.
Percobaan pertama saya membuat sabun pemandangan tidak bisa dibilang sempurna, tapi paling tidak masih kelihatan kalau saya berusaha menggambar gunung.
Sabun ini termasuk varian yang saya bikin sejak awal kiprah Kippabuw. Waktu itu, saya masih membuat sabun dengan proses panas. Jadi saya melarutkan lye dengan teh hijau seduh.
Berbagai jenis teh hijau sudah pernah saya pakai untuk membuat Green Tea Soap ini. Mulai dari Jasmine Green Tea, Sencha, Genmaicha, tak ketinggalan teh hijau lokal Indonesia. Pernah juga saya letakkan kuncup bunga melati di bagian atas sabun, namun malah jadi tumbuh jamur. Sejak itu, saya tidak pernah menambahkan bungan atau daun kering di atas sabun karena cuaca Indonesia yang cenderung lembap sepanjang tahun membuatnya tidak memungkinkan.
Saat ini, saya membuat Green Tea Soap dengan tambahan ekstrak teh hijau, juga matcha sebagai pewarna alami. Sabun proses dingin membuat warna matcha berubah jadi cokelat. Ekstrak teh hijau sendiri biasa digunakan pada toner wajah atau pelembap kulit. Tapi saya menambahkannya dalam sabun untuk mengambil manfaatnya.
Teh hijau sejak lama dikenal sebagai antiseptik alami yang menjaga kulit dari serangan jerawat. Antioksidannya juga dipercaya mampu merawat keremajaan kulit serta mencegah penuaan dini akibat terpaan radikal bebas.
Banyak orang yang merasa lebih mantap jika ketika mandi kulitnya sekalian digosok. Untuk itu, saya membuat sabun mandi dengan tambahan biji kopi giling.
Kebetulan saya sendiri minum kopi setiap hari. Favorit saya kopi arabica lokal Indonesia yang digiling kasar. Diseduh dengan metode V60. Tentu saja saya menggunakan dripper stainless steel yang dapat dicuci dan dipakai berulang kali. Bahkan sebelum ada dripper stainless steel dijual bebas di pasaran, saya menyaring kopi saya menggunakan filter kain yang saya jahit sendiri.
Kali ini saya mencoba teknik gold painting pada bagian atas sabun. Jadi pada penggunaan pertama mungkin telapak tanganmu akan sedikit keemasan. Tapi mica powder yang saya gunakan sebagai hiasan ini akan larut setelah dibilas.
Kamu juga bisa melihat butiran biji kopi yang digiling kasar pada sabun yang sudah dipakai. Hati-hati bagi yang kulitnya tidak tahan digosok. Juga bagi ibu hamil dan menyusui yang mungkin sensitif terhadap kafein. Sabun ini juga tidak direkomendasikan bagi anak-anak.
Zaman semakin maju, namun keluhan kulit sensitif semakin banyak. Tidak bisa dipungkiri, kemajuan zaman juga membuat kulit manusia lebih mudah terpapar polusi, bahan kimia berbahaya, atau perubahan cuaca.
Salah satu yang sering dicari oleh mereka yang mengalami masalah kulit adalah Oat Soap ini. Saya sengaja membuatnya tanpa tambahan pewangi dan pewarna agar dapat digunakan oleh lebih banyak golongan.
Sabun ini sangat sederhana. Hanya dibuat dari minyak kelapa dan santan kelapa. Tanpa tambahan pewangi maupun pewarna.
Pertama kali bikin sabun ini atas pesanan khusus dari salah seorang pelanggan yang bayinya dianugerahi kulit super sensitif. Tapi kemudian banyak juga yang punya masalah serupa. Makanya sabun ini sekarang disediakan secara reguler.
Ada juga beberapa orang yang punya alergi terhadap minyak zaitun dalam sabun. Karena itu, sabun ini bisa jadi pilihan.
Karena dibuat dari minyak kelapa, meskipun dapat dipakai oleh kulit sensitif, sabun ini tetap berbusa banyak.
Direkomendasikan agar sabun ini sudah habis digunakan dalam 6 bulan setelah tanggal pembuatan yang tertera pada kemasan.
Simpan di tempat kering dan sejuk dengan sirkulasi udara baik. Jika muncul titik-titik air karena udara lembap, tepuk-tepuk lembut menggunakan lap bersih kering. Jangan digunakan jika berbau tengik atau muncul jamur.
Direkomendasikan agar sabun ini sudah habis digunakan dalam 6 bulan setelah tanggal pembuatan yang tertera pada kemasan.
Simpan di tempat kering dan sejuk dengan sirkulasi udara baik. Jika muncul titik-titik air karena udara lembap, tepuk-tepuk lembut menggunakan lap bersih kering. Jangan digunakan jika berbau tengik atau muncul jamur.
Saya mendapat pesanan khusus sabun bastille dengan wangi rempah. Yang langsung terpikir adalah jahe dipadukan dengan jeruk nipis. Memang kedua minyak atsiri kebetulan ada stoknya.
Ketika menyiapkan minyak atsirinya, saya memutuskan untuk menambahkan cedarwood juga.
Saya sempat grogi karena minyak atsiri rempah biasanya bikin kerja jadi gedubrakan. Adonan sabun cepat mengental, kalau tidak mengeras di gelas ukur.
Jadinya, saya perlu main akal-akalan untuk mengerjakan sabun ini. Lega rasanya, proses pembuatan sabun dapat berjalan dengan mulus. Dan pemesan sabun ini merasa senang melihat hasilnya.
Kalau kamu ingin memesan sabun khusus sesuai keinginanmu juga, mari kita ngobrol di Whatsapp. Minimum pemesanan 1 loyang dengan berat total sekitar 1000 gram. Harga menyesuaikan bahan yang diinginkan.
Seperti kebanyakan pembuat sabun, pada awalnya saya membayangkan bikin sabun dengan berbagai bahan yang bisa saya khayalkan. Itu salah satu keseruan bikin sabun sendiri, bukan?
Namun pada tahun 2011-an, bahan-bahan tambahan untuk sabun belum banyak tersedia di Indonesia. Saya ingat, cetakan silikon dan mica powder pun masih harus beli di luar negeri, kala itu.
Satu bahan yang ternyata tersedia di sekitar kita adalah arang aktif, yang dikenal dengan merek Norit, sebagai obat keracunan makanan. Dulu, saya bikin sabun arang pakai Norit yang digerus lalu dicampur dengan sedikit air. Tapi kini arang aktif bubuk food grade sudah banyak tersedia dan mudah didapatkan dengan harga sangat terjangkau.
Arang aktif dalam sabun membantu menarik kotoran dan sebum berlebih dari pori-pori kulit sehingga kulit jadi lebih bersih dan aman dari komedo maupun jerawat. Karena sifatnya yang menarik apa saja itulah, saya sengaja membuat sabun ini tanpa tambahan mintak atsiri maupun bahan-bahan lain. Biar saja sabun ini melaksanakan tugas membersihkan dengan optimal.
Kakao sejak lama dipercaya sebagai salah satu bahan alami yang dapat diandalkan untuk merawat rambut. Lemak kakao bersifat melembapkan rambut dan membuatnya lebih mudah diatur, serta mencegah rambut patah dan menguatkan batang rambut. Sementara kakao bubuk menambah volume dan kilau rambut, juga membantu rambut tumbuh sehat.
Itulah yang membuat saya langsung memilih tema cokelat pada sampo batangan bebas sabun saya. Kemudian, saya kepikiran menambahkan minyak atsiri pepermin yang punya manfaat merangsang pertumbuhan rambut. Aroma cokelat dipadukan aroma mint? Tentunya sedap!
Surfaktan yang saya pilih adalah kombinasi antara Sodium cocoyl isethionate dan Potassium cocoyl hydrolyzed oat protein, sehingga keduanya membentuk formulasi sampo bebas sulfat. Yang ini sebenarnya preferensi pribadi, karena saya suka mewarnai rambut. Dan rambut yang diwarnai perlu sampo lembut yang bebas sulfat agar warna lebih awet.
Sodium cocoyl isethionate merupakan salah satu surfaktan yang lazim digunakan dalam sampo. Dikenal sebagai pembersih yang lembut meskipun menghasilkan banyak busa, dan berasal dari minyak kelapa. Potassium cocoyl hydrolyzed oat protein juga berasal dari minyak kelapa dan protein oat. Karena itu, bahan yang satu ini juga dapat berfungsi sebagai kondisioner.
Cara pemakaian:
– Basahi rambut dan kulit kepala
– Gosok-gosok sampo bar di telapak tangan yang agak basah hingga muncul busa
– Gosokkan busanya di kulit kepala
– Pijat lembut selama semenit
– Bilas hingga bersih
Keringkan sampo batangan setelah digunakan, hindarkan dari cipratan air dan genangan air agar lebih awet. Hentikan pemakaian jika timbul reaksi alergi pada kulit atau jika mendapati sampo bar bau tengik dan muncul jamur. Harap diperhatikan jika ada riwayat alergi cokelat.